Jumat, 28 Desember 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                       : MTSN 1 JANAPRIA
Mata Pelajaran            : IPA (Biologi)
Kelas/Semester            : VI/I  
Tahun Pelajaran           : 2012/2013
Alokasi waktu             : 2 x 40 menit (2 x Pertemuan)
Standar Kompetensi    : Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan   
Kompetensi Dasar  : Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam.
Indikator                     :
  1. Memegang/membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman.
  2. Mendeskripsikan bahan-bahan yang berbahaya dengan tepat dan yang dapat menimbulkan penyakit.
  3. Memperlakukan bahan-bahan berbahaya dengan hati-hati.
  4. Mengidentifikasi secara cermat simbol-simbol dalam laboratorium.
A.      Tujuan Pembelajaran
1.   Membawa dan memperlakukan alat dan bahan secara aman.
2.   Menyebutkan dengan benar bahan-bahan yang berbahaya.
3.   Menjelaskan secara tepat simbol-simbol dalam laboratorium. 
B.       Materi Pembelajaran 
Keselamatan Kerja di Laboraturium 
C.      Metode Pembelajaran
Model                   : Cooperatif Learning
Metode                 : Demonstrasi,Diskusi dan tanya jawab
D.      Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Langkah-langkah
      Waktu













PERTEMUAN I
Kegiatan awal
Motivasi : Apakah kalian tahu bahaya yang bisa ditimbulkan bahan kimia?
Prasarat  : bahan-bahan kimia dan simbol-simbol keselamatan kerja
Kegiatan Inti
  1. Guru mendata bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium
  2. Guru memberikan data bahan kimia di laboratorium kepada siswa dalam kelompok.
  3. Siswa menyuruh siswa mengelompokkan dengan benar dalam jenis bahan kimia yang bersifat berbahaya, mudah terbakar, eksplosif, menyebabkan radiasi, oksidatif, korosif dan beracun pada kertas yang sudah diberikan.
  4. Siswa disuruh memberi simbol dengan tepat pada masing-masing kelompok bahan kimia tersebut.
  5. Siswa diberi kesempatan mengerjakan LK yang diberikan.
Kegiatan Penutup
  1. Siswa mengumpulkan hasil pengelompokan dan hasil diskusi
  2. Siswa diminta membuat tata tertib laboratorium.



          10’






          50’










       
           20’

a.   
b.  
c




PERTEMUAN II
Kegiatan awal
Motivasi : Apa yang terjadi jika kalian menumpahkan pembakar spiritus saat ada korek api menyala jatuh?
Prasarat  : bahan-bahan kimia mengandung resiko tertentu.
Kegiatan Inti
  1. Guru menayangkan gambar kegiatan di laboratorium.
  2. Siswa diminta untuk mendata kesalahan-kesalahan yang ada pada tayangan gambar tersebut.
  3. Diskusi Klasikal
Kegiatan Penutup
  1. Siswa diminta mengulangi kembali hasil diskusi klasikal.
  2. Post tes


        10’



        45’





            25’
E.       Sumber Belajar
  1. Buku IPA Terpadu VII
  2. Data bahan-bahan kimia di laboratorium sekolah
  3. Gambar kegiatan praktikan di laboratorium
  4. Potongan simbol-simbol bahan kimia berbahaya
F.       Penilaian Hasil Belajar:
1.         Teknik Penilaian
a)        Pos test
b)        Unjuk kerja
c)        Penugasan
2.         Bentuk Instrumen
a)        Esay
b)        Laporan
1)        Hasil tugas
Mataram,   Juli 2012

Mengetahui,
 Kepala sekolah Mts Negeri I Janapri                                              Guru Bidang Studi,
                                                                 
MUSLIM BAFADAL                                                          SYAMSUL MAJID
   NIP. 096566788889                                                                 NIM. 09.211.453



Peran Bakteri Di Bidang Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Mikrobiologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan mikroba dalam bidang pertanian. Mikrobiologi Pertanian merupakan penggunaan Mikrobiologi untuk tujuan memecahkan masalah-masalah praktis di bidang pertanian. Dengan demikian dapat dirumuskan tugas dari Mikrobiologi Pertanian adalah mempelajari dan memanfaatkan mikrobia sebaik mungkin guna meningkatkan produksi pertanian baik kuantitas maupun kualitas dan menekan kemungkinan kehilangan produksi karena berbagai sebab.
Pertanian organik semakin berkembang dengan sejalan dengan timbulnya kesadaran akan petingnya menjaga kelestarian lingkungan dan kebutuhan bahan makanan yang relatif lebih sehat.dalam pertanian organik yang tidak meggunakan bahan kimia buatan seperti pupuk kimia buatan dan pestisida,biofertilizer atau pupuk hayati menjadi salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan. Beberapa mikroba tanah seperti rhizobium,azaosprillium, azotobacter mikoriza perombak sellulosa dan efektif mikroorgnisme dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer pada pertanian organik.biofertilizer tersebut fungsinya antara lain membantu penyediaan hara pada tanaman, mempermudah penyediaan hara bagi tanaman membantu dekomposisi bahan organik, meyediakan lingkungn rhizosfer sehingga pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan produksi peningkatan tanaman.
B.     Rumusan masalah
Dari uraian diatas, diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana biofertilizer dan peranannya serta cara pemmanfaatannya dalam dunia pertanian.


C.     Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang manfaat biofertilizer dan peranannya dalam dunia pertanian.
D.    Manfaat
Dengan penulisan makalah ini kita bisa tau apa itu biofrtilizer dan manfaat serta peranannya dalam dunia pertanian.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PERANAN BIOFERTILIZER
Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai sistem pengolahan produksi pertanian yang holistik yang mendorong dan meningkatkan kesehatan agro-ekosistem termasuk biodiversitas, siklus biologi dan aktifitas biologi tanah. Dalam sistem pertanian organik masukan (input) dari luar (eksterna) akan dikurangi dengan cara tidak menggunakan pupuk kimia buatan, pestisida dan bahan sintetis lainya. Dalam sistem pertanian organik kekuatan hukum alam yang harmonis dan lestari akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian sekaligus meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
B.     PERKEMBANGAN BIOFERTILIZER
Perkembangan biofertilizer saat ini di Dunia telah pesat. Berbagai negara seperti India, Thailand, Jepang, Cina, Brazil, Taiwan dan Negara maju lainnya telah lama beralih dari pupuk kimia ke arah pupuk biologi.
Pupuk biologi atau yang disebut juga dengan Biofertilizer dinilai lebih bermanfaat baik ke tanaman maupun ke lingkungan. Manfaat ke tanaman karena Biofertilizer mengandung sejumlah mikroba yang mampu menyediakan nutrisi bagi kebutuhan tanaman, seperti Nitrogen, fosfat, Kalium, dan Biohormon.
C.     BEBERAPA BIOFERTILIZER DAN MANFAATNYA
Dari segi fungsi metabolisme dan manfaat bagi manusia,terutama pada bidang pertanian, mikroorganisme tanah dapat dikelompokan menjadi mikroorganisme yang merugikan dan mikroorganisme yang bermanfaat. Mikroorgnisme tanah yang menguntungkan ini dapat dikategorikan sebagai biofertilizer (pupuk hayati).

Secara garis besar dapat fungi yang menguntungkan dapat dibagi menjadi :
1        penyediaan hara
2        peningkatan ketersediaan hara
3        pengontrol organisme pengganggu tanaman
4        pengurai bahan organik dan pembentuk humus
5        perombak persenyawaan agrokimia
D.    TEKNIK PEMANFAATAN BIOFERTILIZER
Mikroorganisme hasil inokulasi dari tanah pada kondisi laboratorium menggunakan media buatan. Setelah mikroorganisme tersebut berhasil dibiakan, maka diperoleh galur yang dikehendaki. karena tidak semua spesies dari suatu populasi bersifat efektif. Selanjutnya galur yang efektif di isolasi, dan dilakukan pengujian di lapangan apakah hasil inokulasi harus sesuai dengan kondisi lingkungan tertentu, harus mampu menyesuaikan dengan fluktuasi kondisi lingkungan dan tidak kalah bersaing atau dimangsa mikroorganisme asli.
Apabila mikroorganisme yang di inokulasikan cukup efektif dalam meningkatkan hasi tanaman, maka tugas selanjutnya mengembangkan metode untuk memperbanyak dengan skala besar. Pada umumnya, mikroorganisme akan tumbuh dan berkembang melalui proses fermentasi. Apabila populasi mikroorganisme mencapai ukuran tertentu, kemudian tahap berikutnya adalah memanen dan mengemas untuk tujuan komersial. Tugas selanjutnya adalah membuat formula cara kerja inokulan, termasuk cara memanfaatkan inokulan di lapangan (disemprotkan ke tanah atau dicampur dengan biji), termasuk memecahkan semua masalah yang mungkin dihadapi dalam mempertahankan inokulan tetap efektif, terutama yang berhubungan dengan pengiriman, kemasan, penyimpanan, dan pemanfaatan

Hasil penelitian biofertilizer

http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/2710845376_442f0ddc57.jpg?w=412&h=311

Pemanfaata pupuk asil biofertilizer pada pertanian
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/npk_fertilization.jpg?w=286&h=300
E.     TEKNOLOGI PRODUKSI BIOFERTILIZER
Langkah pertama yang dilakuka alam produksi biofertilizer ini adalah dengan mengidentifikasi mikroorgaisme yang akan dijadikan biofertilizer (pupuk hayati). Selanjutnya mikroorganisme hasil isolasi dari tanah dikembangbiakan pada laboratorium menggunakan meia buatan. Setelah mikroorgaisme tersebut berhasil dibiakan, maka diperoleh jalur yang dikehendaki. Selajutnya galur efektif akan diisolasi dan dilakukan pengujian lapangan apakah hasil inokulasi dapat meningkatkan pertumbuhan produksi tanaman. Mikroorganisme yang diinkulasi harus sesuai dengan kondisi lingkungan ternentu agar tidak kalah bersaing dengan mikroorganisme asli.
Apabila mikroorganisme yang diinokulasikan cukup efektif dalam meningkatkan hasil produksi tanaman, maka selanjutnya mengembangkan metode daam skala jumlah besar. Pada umumnya mikroorganisme akan berkembang melalui proses fermentasi. Apabila populasi mikroorganisme mencapai ukuran tertentu, maka selanjutnya adalah memanen dan mengemas hasil produksi.

                                           Pupuk biofertilizer produksi cina      
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/bio_fertilizer_exclusively_for_potato.jpg?w=400&h=300

            Produk biofertilizer mendapatkan penghargaan
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/bp-bio-fertilizer-supplier-malaysia-1i.jpg?w=430&h=297

RHIZOBIUM
Bakteri rhizobium adalah salah satu bakteri yang berkemampuan sebagai bakteri penyedia hara bagi tanaman. Bila bersimbiosis dengan tanaman legum, bakteri ini akan menginfeksi tanaman akar dan membentuk bintil akar di dalamnya. Perana rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan dengan ketersediaan nitrogen bagi tanaman inangnya.
AZOSPIRILLIUM DAN AZOTOBACTER
Azosprillium mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati. Bakteri inibayak dijupai brasosiasi dengan tanaman jenis rerumputan termasuk jenis serelia, tanaman jagung dan gandum. Sampai saat ini ada tiga spesies yang telah ditemukan dan mempunyai kemampuan dalam menghambat nitrogen, yaitu  azosprillium brasilense, A. Lipoferum, A. Amazonese.
MIKORIZA
Asosiasi simbiotik antara jamur dan sistim perakaran tanaman tinggi diistilahkan dengan mikoriza. Dalam fenomena ini jamur menginfeksi dan mengkoloni akar tanpa menimbulan nekrosis sebagaimana biasa terjadi pada infeksi jamur patogen, dan mendapat pasokan nutrisi secara teratur dari tanaman.
MIKROORGANISME EFEKTIF
Mikroorganisme efektif (EM) merupakan kultur campuran beberapa jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, dan jamur peragian) yang dapatdimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragamanmikroba tanah. Pemanfaatan EM dapat memperbaiki kualitas tanah dan selanjutna memperbaiki da meningkatkan produksi tanaman.



Pengaruh Mikroorganisme Efektif yag menguntungkan adalah sebagai berikut:
  1. Memperbaiki lingkungan fisik, kimia dan bilogi tanah serta menekan hama pertumbuhan   penyakit
  2. Memperbaiki perkecambahan, pembungaan, pembentukan buah dan pematangan hasil
  3. Meningkatkan kapasitas fotositetis tanaman.
  4. meningkatkan bahan organik sebagai sumber pupuk
F.                  KEUNTUNGAN PEMANFAATAN BIOFERTILIZER
  1. Pemakaian pupuk anorganik (Urea, TSP, KCl, dll) dapat ditinggalkan
  2. Dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan jalan memperbaiki struktur tanah dan mengoptimalkan mikroba yang bekerja dalam tanah
  3. Meningkatkan hasil panen
  4. ketersediaan hara makro dan mikro terpenuhi dan aktifitas mikroorganisme tanah untuk membantu kesuburan tanah juga terjaga.



TABEL MEKANISME BIOFERTILIZER


http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/biofertilizers.jpg?w=570&h=561
 
HASIL PANEN DENGAN MENGGUNAKAN BIOFERTILIZER
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/1176420_fertilizer3.jpg?w=400&h=300




DAFTAR PUSTAKA

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
*      Biofertilizer merupakan bakteri yang digunakan dalam meningkatkan produksi hasil tanam.
*      Manfaat biofertilizer diantaranya :peningkatan ketersediaan hara,pengontrol organisme pengganggu tanaman,pengurai bahan organik dan pembentuk humus,perombak persenyawaan agrokimia,
*      Dalam pemanfaatannya biofertilizer diinokulasi dari tanah yang kemudian dibiakkan dalam medium lain.
*      Beberapa bakteri yang digunakan sebagai biofertilizer adalah sebagai berikut Rhizobium,Azospirillium Dan Azotobacter,Mikoriza,Mikroorganisme Efektif.
*      Biofertilizer dalam penggunaanya aman terhadap lingkungan.
B.     SARAN
Melihat tingginya hasil pertanian dengan menggunakan biofertilizer, sudah seharusnya petani Indonesia menggunakan biofertilizer melihat manfaat dan keramahan terhadap lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Gunalan. 1996. Penggunaan mikroba bermanfaat pada bioteknologi tanah berwawasan lingkungan. Majalah sriwijaya vol 32. No 2
Prihatini, T, A. Kentjanasari dan Subowo 1996. Pemanfaatan biofertilizer untuk peningkatan produktivitas lahan pertanian.
Sutanto R. 2002. Penerapan pertanian organik. Kanisius. Yogyakarta
Rao, N.S.S. 1994. Soil microorganism and plant growth. Oxford and IBM publishing CO.(terjemahan Susilo. Mikroorganisme tanah dan pertumbuhan tanaman. Universitas