BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mikrobiologi pertanian adalah ilmu
yang mempelajari tentang peranan mikroba dalam bidang pertanian. Mikrobiologi
Pertanian merupakan penggunaan Mikrobiologi untuk tujuan memecahkan
masalah-masalah praktis di bidang pertanian. Dengan demikian dapat dirumuskan
tugas dari Mikrobiologi Pertanian adalah mempelajari dan memanfaatkan mikrobia
sebaik mungkin guna meningkatkan produksi pertanian baik kuantitas maupun
kualitas dan menekan kemungkinan kehilangan produksi karena berbagai sebab.
Pertanian organik semakin berkembang dengan sejalan dengan
timbulnya kesadaran akan petingnya menjaga kelestarian lingkungan dan kebutuhan
bahan makanan yang relatif lebih sehat.dalam pertanian organik yang tidak
meggunakan bahan kimia buatan seperti pupuk kimia buatan dan
pestisida,biofertilizer atau pupuk hayati menjadi salah satu alternatif yang
dapat dipertimbangkan. Beberapa mikroba tanah seperti rhizobium,azaosprillium,
azotobacter mikoriza perombak sellulosa dan efektif mikroorgnisme dapat dimanfaatkan
sebagai biofertilizer pada pertanian organik.biofertilizer tersebut fungsinya
antara lain membantu penyediaan hara pada tanaman, mempermudah penyediaan hara
bagi tanaman membantu dekomposisi bahan organik, meyediakan lingkungn rhizosfer
sehingga pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan produksi peningkatan
tanaman.
B. Rumusan masalah
Dari uraian diatas, diperoleh rumusan masalah yaitu
bagaimana biofertilizer dan peranannya serta cara pemmanfaatannya dalam dunia
pertanian.
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
manfaat biofertilizer dan peranannya dalam dunia pertanian.
D. Manfaat
Dengan penulisan makalah ini kita bisa tau apa itu
biofrtilizer dan manfaat serta peranannya dalam dunia pertanian.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PERANAN
BIOFERTILIZER
Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai sistem
pengolahan produksi pertanian yang holistik yang mendorong dan meningkatkan
kesehatan agro-ekosistem termasuk biodiversitas, siklus biologi dan aktifitas
biologi tanah. Dalam sistem pertanian organik masukan (input) dari luar
(eksterna) akan dikurangi dengan cara tidak menggunakan pupuk kimia buatan,
pestisida dan bahan sintetis lainya. Dalam sistem pertanian organik kekuatan
hukum alam yang harmonis dan lestari akan dimanfaatkan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil pertanian sekaligus meningkatkan ketahanan
terhadap serangan hama dan penyakit.
B.
PERKEMBANGAN
BIOFERTILIZER
Perkembangan biofertilizer saat ini di Dunia telah pesat.
Berbagai negara seperti India, Thailand, Jepang, Cina, Brazil, Taiwan dan
Negara maju lainnya telah lama beralih dari pupuk kimia ke arah pupuk biologi.
Pupuk biologi atau yang disebut juga dengan Biofertilizer
dinilai lebih bermanfaat baik ke tanaman maupun ke lingkungan. Manfaat ke
tanaman karena Biofertilizer mengandung sejumlah mikroba yang mampu menyediakan
nutrisi bagi kebutuhan tanaman, seperti Nitrogen, fosfat, Kalium, dan
Biohormon.
C.
BEBERAPA
BIOFERTILIZER DAN MANFAATNYA
Dari segi fungsi metabolisme dan manfaat bagi
manusia,terutama pada bidang pertanian, mikroorganisme tanah dapat dikelompokan
menjadi mikroorganisme yang merugikan dan mikroorganisme yang bermanfaat.
Mikroorgnisme tanah yang menguntungkan ini dapat dikategorikan sebagai
biofertilizer (pupuk hayati).
Secara
garis besar dapat fungi yang menguntungkan dapat dibagi menjadi :
1
penyediaan
hara
2
peningkatan
ketersediaan hara
3
pengontrol
organisme pengganggu tanaman
4
pengurai
bahan organik dan pembentuk humus
5
perombak
persenyawaan agrokimia
D.
TEKNIK
PEMANFAATAN BIOFERTILIZER
Mikroorganisme hasil inokulasi dari tanah pada kondisi
laboratorium menggunakan media buatan. Setelah mikroorganisme tersebut berhasil
dibiakan, maka diperoleh galur yang dikehendaki. karena tidak semua spesies
dari suatu populasi bersifat efektif. Selanjutnya galur yang efektif di
isolasi, dan dilakukan pengujian di lapangan apakah hasil inokulasi harus
sesuai dengan kondisi lingkungan tertentu, harus mampu menyesuaikan dengan
fluktuasi kondisi lingkungan dan tidak kalah bersaing atau dimangsa
mikroorganisme asli.
Apabila mikroorganisme yang di inokulasikan cukup efektif
dalam meningkatkan hasi tanaman, maka tugas selanjutnya mengembangkan metode
untuk memperbanyak dengan skala besar. Pada umumnya, mikroorganisme akan tumbuh
dan berkembang melalui proses fermentasi. Apabila populasi mikroorganisme
mencapai ukuran tertentu, kemudian tahap berikutnya adalah memanen dan mengemas
untuk tujuan komersial. Tugas selanjutnya adalah membuat formula cara kerja
inokulan, termasuk cara memanfaatkan inokulan di lapangan (disemprotkan ke tanah
atau dicampur dengan biji), termasuk memecahkan semua masalah yang mungkin
dihadapi dalam mempertahankan inokulan tetap efektif, terutama yang berhubungan
dengan pengiriman, kemasan, penyimpanan, dan pemanfaatan
Hasil
penelitian biofertilizer
Pemanfaata
pupuk asil biofertilizer pada pertanian
E.
TEKNOLOGI
PRODUKSI BIOFERTILIZER
Langkah pertama yang dilakuka alam produksi biofertilizer
ini adalah dengan mengidentifikasi mikroorgaisme yang akan dijadikan
biofertilizer (pupuk hayati). Selanjutnya mikroorganisme hasil isolasi dari
tanah dikembangbiakan pada laboratorium menggunakan meia buatan. Setelah
mikroorgaisme tersebut berhasil dibiakan, maka diperoleh jalur yang
dikehendaki. Selajutnya galur efektif akan diisolasi dan dilakukan pengujian
lapangan apakah hasil inokulasi dapat meningkatkan pertumbuhan produksi
tanaman. Mikroorganisme yang diinkulasi harus sesuai dengan kondisi lingkungan
ternentu agar tidak kalah bersaing dengan mikroorganisme asli.
Apabila mikroorganisme yang diinokulasikan cukup efektif
dalam meningkatkan hasil produksi tanaman, maka selanjutnya mengembangkan
metode daam skala jumlah besar. Pada umumnya mikroorganisme akan berkembang
melalui proses fermentasi. Apabila populasi mikroorganisme mencapai ukuran
tertentu, maka selanjutnya adalah memanen dan mengemas hasil produksi.
Pupuk
biofertilizer produksi cina
Produk biofertilizer mendapatkan
penghargaan
RHIZOBIUM
Bakteri
rhizobium adalah salah satu bakteri yang berkemampuan sebagai bakteri penyedia
hara bagi tanaman. Bila bersimbiosis dengan tanaman legum, bakteri ini akan
menginfeksi tanaman akar dan membentuk bintil akar di dalamnya. Perana
rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan dengan ketersediaan
nitrogen bagi tanaman inangnya.
AZOSPIRILLIUM DAN AZOTOBACTER
Azosprillium
mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati. Bakteri
inibayak dijupai brasosiasi dengan tanaman jenis rerumputan termasuk jenis
serelia, tanaman jagung dan gandum. Sampai saat ini ada tiga spesies yang telah
ditemukan dan mempunyai kemampuan dalam menghambat nitrogen, yaitu azosprillium
brasilense, A. Lipoferum, A. Amazonese.
MIKORIZA
Asosiasi
simbiotik antara jamur dan sistim perakaran tanaman tinggi diistilahkan dengan
mikoriza. Dalam fenomena ini jamur menginfeksi dan mengkoloni akar tanpa
menimbulan nekrosis sebagaimana biasa terjadi pada infeksi jamur patogen, dan
mendapat pasokan nutrisi secara teratur dari tanaman.
MIKROORGANISME EFEKTIF
Mikroorganisme
efektif (EM) merupakan kultur campuran beberapa jenis mikroorganisme yang
bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, dan jamur peragian) yang
dapatdimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragamanmikroba tanah.
Pemanfaatan EM dapat memperbaiki kualitas tanah dan selanjutna memperbaiki da
meningkatkan produksi tanaman.
Pengaruh
Mikroorganisme Efektif yag menguntungkan adalah sebagai berikut:
- Memperbaiki lingkungan fisik,
kimia dan bilogi tanah serta menekan hama pertumbuhan penyakit
- Memperbaiki perkecambahan,
pembungaan, pembentukan buah dan pematangan hasil
- Meningkatkan kapasitas
fotositetis tanaman.
- meningkatkan bahan organik
sebagai sumber pupuk
F.
KEUNTUNGAN
PEMANFAATAN BIOFERTILIZER
- Pemakaian pupuk anorganik
(Urea, TSP, KCl, dll) dapat ditinggalkan
- Dapat meningkatkan kesuburan
tanah dengan jalan memperbaiki struktur tanah dan mengoptimalkan mikroba
yang bekerja dalam tanah
- Meningkatkan hasil panen
- ketersediaan hara makro dan
mikro terpenuhi dan aktifitas mikroorganisme tanah untuk membantu
kesuburan tanah juga terjaga.
TABEL
MEKANISME BIOFERTILIZER
HASIL PANEN DENGAN MENGGUNAKAN
BIOFERTILIZER
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Biofertilizer
merupakan bakteri yang digunakan dalam meningkatkan produksi hasil tanam.
Manfaat
biofertilizer diantaranya :peningkatan ketersediaan hara,pengontrol organisme
pengganggu tanaman,pengurai bahan organik dan pembentuk humus,perombak
persenyawaan agrokimia,
Dalam
pemanfaatannya biofertilizer diinokulasi dari tanah yang kemudian dibiakkan
dalam medium lain.
Beberapa
bakteri yang digunakan sebagai biofertilizer adalah sebagai berikut Rhizobium,Azospirillium
Dan Azotobacter,Mikoriza,Mikroorganisme Efektif.
Biofertilizer dalam penggunaanya aman terhadap
lingkungan.
B.
SARAN
Melihat tingginya hasil pertanian dengan menggunakan
biofertilizer, sudah seharusnya petani Indonesia menggunakan biofertilizer
melihat manfaat dan keramahan terhadap lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Gunalan. 1996. Penggunaan mikroba bermanfaat pada
bioteknologi tanah berwawasan lingkungan. Majalah sriwijaya vol 32. No 2
Prihatini, T, A. Kentjanasari dan Subowo 1996. Pemanfaatan
biofertilizer untuk peningkatan produktivitas lahan pertanian.
Sutanto
R. 2002. Penerapan pertanian organik. Kanisius. Yogyakarta
Rao, N.S.S. 1994. Soil microorganism and plant growth.
Oxford and IBM publishing CO.(terjemahan Susilo. Mikroorganisme tanah dan
pertumbuhan tanaman. Universitas